Tugas
Kenusaputraan
Bapak Tedy Lesmana Asisten Rektor
Menceritakan tentang pengalaman dalam mengamalkan/mengaplikasikan nilai-nilai luhur trilogi nusaputra,
Pengalaman dalam mengaplikasikan Trilogi Nusaputra.
Nama :
Muhamad Herman Gozali (20210040018) Teknik Informatika
Menu Pilihan
https://nusaputra.ac.id/tentang/nilai-nilai-luhur/
Universitas Nusa Putra memiliki nilai-nilai luhur sekaligus juga merupakan manifesto dalam perjuangannya meraih visi misi. Nilai-nilai itu disebut dengan Trilogi Nusa Putra yang harus dijungjung tinggi dan menjadi bagian dalam kehidupan seluruh insan Nusa Putra.
Amor Deus (Cinta Kasih Tuhan)
Sebagai anugerah cahaya insan Nusa Putra untuk tetap menjalankan syariat agama, beragama merupakan kebutuhan dan cinta kita kepada Tuhan, bukan lagi sebagai kewajiban.
Allah adalah Tuhan yang menciptakan manusia, yang memiliki sifat agung yang luar biasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang selalu ada pada diri manusia bahkan lebih dekat daripada urat nadinya. Allah selalu memantau gerak gerik setiap hambanya dan tak ada waktu yang terlewat tanpa pengawasannya.
Dengan rahmatNya, Allah memberikan kita kenikmatan yang sangat tak bisa kita ganti bahkan rasakan dengan kasab mata tetapi terasa di jiwa dan hati kita. Selayaknya kita sebagai manusia hina untuk selalu cinta dan berterimakasih kepadaNya atas segala sesuatu yang diberikan.
Alhamdulillah, beberapa waktu ke belakang saya dibebani tugas sebagai panitia keagamaan, baik peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Isro Mi’raj, Muharoman, bahkan Asyuro.
Yang terutama dilaksanakan oleh ibu ibu majlis ta’lim, yang rutinitas dilaksanakan setiap hari Kamis, dan antusias ibu ibu ini sangat besar dibandingkan dengan apapun, ataupun majlis ta’lim lain. Bahkan mereka rela lari larian untuk datang lebih awal supaya mendapatkan tempat duduk di dalam masjid, karena siang sedikit mungkin mereka tidak akan mendapatkan tempat duduk, bahkan bisa saja mencari alas duduk seperti kardus atau beralaskan sendal yang mereka bawa.
Photo : terlihat sebagian
45 anak laki laki dan perempuan sekitar umur 5th sampai umur 15th pun mereka berkumpul untuk menimba ilmu, belajar membaca Al Qur’an, belajar dasar agama, serta kegiatan keagamaan lainnya, yang senantiasa antusias yang tinggi di era modern seperti sekarang ini.
Dengan diselipi nilai nilai moral dan etika, yang kedepannya diharapkan anak lulusan bisa menjadi para cendekiawan yang bertaqwa dan beriman, hidup qonaah damai dan sejahtera.
Photo : tingkat uula
Dengan cara inilah bentuk kita mencintai Allah dengan menjalankan segala perintahnya, supaya memanjang dan terus mengalir kebaikan yang kita kerjakan dan mendapatkan Rahmat Allah.
Amor Parentium (Cinta Kasih Orang Tua )
Sebagai kekuatan insan Nusa Putra untuk menjaga ajaran dan nilai-nilai luhur rasul, leluhur, kedua orang tua dan guru-guru kita serta orang orang soleh sebelum kita.
Orang tua adalah perantara manusia yang lain hidup dan lahir ke dunia yang fana, cinta kasihnya tak kan bisa terbalaskan dengan emas permata, bahkan dengan nyawa sekalipun.
Ayah adalah seseorang yang berarti di hidup ini, beliau selalu mengajarkanku kebaikan yang tak pernah diajarkan oleh orang lain, beliau lelah mencari nafkah demi keluarga anak dan istri yang menjadi kekuatan hidup mereka, kebahagiannya adalah anugerah yang selalu disyukuri.
Ibu adalah seseorang yang tanpa perantaranya kita tidak akan lahir ke dunia, beliau rela mengorbankan nyawanya demi melahirkan kita anaknya, waktunya mereka luangkan untuk mengurus kita, memberi makan kita bahkan merka rela menunda makannya demi mengurus kita.
Tak layak kita sebagai anak mengacuhkan orangtua yang telah berusaha mengorbankan segalanya demi kita, bahkan menyebut kata “Ah” saja tidak dibolehkan dalam Al Qur’an apalagi durhaka yang menyakitinya dengan perkataan yang kasar atau bahkan dengan perlakuan kita baik dengan isyarat wajah, tangan bahkan kaki yang berarti kekerasan fisik.
Tepat beberapa tahun ke belakang, yang mana perusahaan orangtua dalam masa hampir koleps / menghadapi kebangkrutan, saya yang masih dalam masa belajar dengan berat hati meninggalkannya demi bakti dan rasa sayang saya terhadap orangtua, kemudian saya meneruskan perusahaannya dengan modal nekad dan tentunya tidak lepas dari do’a kepada Allah SWT.
Hari demi hari dilalui, hutang demi hutang yang tak terbayangkan cara membayarnya, akhirnya dengan kasih sayang Allah, semua dapat diselesaikan dengan waktu yang relatif panjang, tentunya dengan perjuangan dan pengorbanan. Yang pada akhirnya hutangpun dapat diselesaikan dan perusahaanpun berjalan normal kembali.
Dan ku hadiahkan sertifikat rumah beserta data pembayaran hutang orangtua, untuk yang terkasih ayah dan ibu, yang tidak perlu khawatir lagi memikirkan beban hidup yang mendalam. Dan renovasi rumah beserta perusahaanpun berangsur dikerjakan.
Amor Concervis (Cinta Kasih Sesama)
Sebagai pengikat insan Nusa Putra untuk menjalani hidup berdampingan secara damai dalam menyikapi setiap perbedaan, karena Tuhan berkehendak atas adanya perbedaan itu sendiri
Manusia adalah makhluk sosial yang takkan pernah bisa dan mampu hidup sendiri, sekalipun mereka meyakini bahwa mereka mampu, tetapi pada hakikatnya hanyalah semu dan dusta semata, karena makanan yang kita makan, baik dari olahan mentah seperti sayur dan buah itu ada yang menanam, pakaian yang dipakai pasti ada yang menjahitkannya, ataupun kain yang dipakai untuk bahan jahitan pasti ada yang menenunnya.
Manusia yang memiliki karakter yang berbeda, lembut atau keras, baik atau jahat, sopan atau belagu, yang kesemuanya adalah hukum alam yang tidak bisa tidak pasti ada di setiap orang.
Dengan perbedaan itulah kami mengumpulkan orang orang untuk niatan yang baik dengan memberikan mereka lapangan pekerjaan yang cukup membantu, memberikan wadah untuk mereka bertukar pikiran untuk menciptakan hasil yang bisa disepakati oleh orang lain. Memberikan lahan supaya anak anak kecil bisa menyalurkan bakatnya dalam bidang olahraga bola dan basket, memberikan santunan sekalipun tidak banyak. Yang terpenting kebahagian mereka adalah kebahagiaan dan ketenangan untuk kami yang melaksanakannya.
Karena tidak ada satu kebahagiaan pun yang datang, selain memberi dengan hati nurani tanpa paksaan dan mereka ikut berbahagia didalamnya, karena tidak sedikit pasti yang mendoakan kebaikan untuk kami.
