mohon maaf sementara postingan ini masih berasal dari referensi blog orang.. bukan bermaksud plagiat tapi ini sekedar mem-bookmark pelajaran untuk saya belajar lebih lanjut, tapi tidak lupa saya cantumkan file asal postingan saya... heheh peace !!!!

Kamis, 29 September 2016

Memberi tawakal n diganti


Kisah ini diceritakan sendiri oleh Atha 'bin Al-Azraq. Pada suatu hari istri Atha 'menyuruhnya pergi ke pasar untuk membeli gandum karena gandum di rumahnya telah habis. Setelah istrinya memberikan uang sebesar 2 dirham, Atha 'mengambil karung goni dan berjalan menuju ke pasar.

Di dalam perjalanan dia menemukan seorang hamba sahaya sedang menangis.Orang yang lalu lalang di situ tidak mempedulikan hamba tersebut. Karena kasihan melihat keadaan hamba tersebut, Atha 'menghampiri hamba yang sedang menangis itu lalu bertanya: "Kenapa kamu menangis di tepi jalan ini?" Hamba itu menjawab: "Saya diberi uang sebesar 2 dirham oleh tuan saya supaya membeli barang kebutuhan di pasar. Ketika tiba di sini, saya menemukan uang itu sudah tidak ada." Hamba tadi menangis lebih kuat lagi seraya menghubungkan: "Mungkin uang itu tercecer saat dalam perjalanan kemari." 

Atha 'bertanya lagi: "Kenapa kamu tidak pulang saja dan memberitahu tuanmu tentang kehilangan uang tersebut ?."Sambil menangis hamba tadi menjawab: "Jika saya pulang dan memberitahu tentang kehilangan uang tersebut, tentulah saya dimarahi dan dipukuli dengan parah". Atha merasa simpati di atas penjelasan hamba itu lalu berkata: "Ambil uang ini dan belilah barang-barang yang dipesan oleh tuanmu." Hamba tadi mengambil uang itu dan mengucapkan terima kasih kepada Atha 'lalu beredar dari situ menuju ke pasar untuk membeli barang-barang yang dipesan oleh tuannya. 

Setelah hamba tadi beredar dari situ Atha' berpikir sendiri: "Bagaimana aku hendak membeli gandum yang dipesan oleh isteriku sedangkan uang 2 dirham telah aku berikan kepada hamba tadi? " "Dari mana aku akan mencari uang sebanyak itu?" katanya lagi. Untuk menenangkan pikirannya, Atha 'menuju ke sebuah masjid yang dekat untuk menunaikan solat sunat. Atha 'berada di dalam masjid agak lama, sehingga dia sempat shalat Ashar di situ. Dia berdoa agar Allah SWT membantunya. 

Setelah selesai shalat Ashar, Atha 'menuju ke rumah temannya karena ia takut dileteri oleh istrinya karena pulang tanpa membawa gandum yang dipesannya.Awalnya Atha 'ingin menceritakan dan meminta bantuan dari temannya tetapi ketika tiba di rumah temannya, ia tidak tega untuk memberitahu hajatnya. Ketika temannya melihat Atha 'membawa karung kosong, lalu temannya bertanya: "Apa tu? Karung kosong?" jawab Atha ': "Ya" "Kalau begitu isilah debu kayu ini dan bawalah pulang untuk dijadikan bahan bakar," kata temannya. Tanpa berkata apa-apa, Atha 'terus mengisi karung goni dengan debu kayu yang diberikan oleh temannya dan langsung pulang ke rumahnya. 

Saat tiba dirumahnya, Atha' meletakkan karung yang berisi serbuk kayu tadi di rumahnya dan beredar dari situ dengan tenang karena takut istrinya berleter disebabkan karung tersebut telah diisi dengan serbuk gergaji. Atha 'kemudian menuju ke masjid. Agak lama juga ia berada di sana hingga hampir larut malam barulah dia pulang. Setibanya di rumah, dia tercium bau harum roti yang sedang dipanggang. Atha 'kemudian masuk ke dapur dan melihat istrinya sedang membakar roti lalu berkata: "Harumnya bau roti ini!" Jawab istrinya: "Memanglah karena gandum ini dari kualitas yang baik". Atha 'bertanya lagi: "Dari mana kamu dapat tepungnya?" "Dari mana lagi, dari karung yang kau bawa baliklah!", Jawab istrinya. Atha 'keheranan lalu berkata di dalam hatinya: "Dari mana datangnya gandum itu sedangkan karung tadi berisi dengan debu kayu. Ajaib sungguh!" 

Atha' bertanya kepada istrinya: "Mana karungnya? Biar aku lihat .." Istrinya mengulurkan karung tadi dan dilihatnya."Memang benar, karung tadi yang berisi serbuk kayu telah berubah menjadi gandum yang berkualitas baik," kata Atha 'di dalam hatinya. Atha 'hanya mampu memandang saja sedangkan dia sendiri tidak tahu dari mana datangnya gandum tersebut. 

Begitulah jika kita selalu rendah hati, beriman dan bertawakkal kepada Allah SWT ... 

Firman Allah SWT: 

  وَ تَوَكَّلْ عَلَى اللهِ وَ كَفى‏ بِاللهِ وَكيلاً

"Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara. "(Al-Ahzab: 3) 

Allah SWT juga berfirman:

{وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ (22)

" Dan siapa yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah sedang ia berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul yang teguh dan kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. "(Luqman: 22) 

Sabda Rasulullah saw yang artinya: 
" Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung.Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang " 

[HR.Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha'i dan Al Baghawi dari 'Umar bin Khaththab ra] 

Wallahua' lam 

Taken original  

http://moezamaziz.blogspot.co.id/2013/01/kisah-benar-1-tawakal-kepada-allah-swt.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar